Alasan Kenapa Banyak Orang Tetap Terjebak dalam Sistem yang Membuat Mereka Miskin

Pernah gak kamu mikir, kenapa sudah kerja keras bertahun-tahun, punya gelar, bahkan gaji yang lumayan, tapi tetap aja hidupmu gak jauh-jauh dari cicilan, utang, dan rasa khawatir soal uang?

Karena sejak awal kita dibentuk untuk ikut sistem, bukan untuk merdeka darinya.

Miskin Karena Sistem

Yang kamu hadapi adalah sistem yang dirancang agar orang terus berada di posisi yang terjebak dalam kemiskinan.

Sistem ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dengan tujuan mempertahankan kekuasaan segelintir pihak. Untuk memahaminya, kita harus mempelajari sejarah bagaimana awalnya kendali itu diciptakan.

Mindset yang ditanam sejak kecil

Kita diajarkan kalau hidup itu jalurnya hanya dari sekolah → kuliah → kerja → cicil rumah → cicil mobil → pensiun.
Padahal jalur ini bukan dirancang untuk bikin kita bebas, tapi untuk bikin kita tetap tergantung pada gaji dan utang.

Sistem pendidikan yang gak ngajarin tentang uang

Di sekolah kita belajar rumus trigonometri, tapi gak pernah diajarin gimana buat cashflow atau gimana punya pendapatan yang mandiri.
Akibatnya, banyak orang pintar sekalipun buta soal finansial.

Cara Licik John D. Rockefeller Ngerombak Pendidikan

Rockefeller pernah bilang, "I don't want a nation of thinkers. I want a nation of workers."
Dia menggelontorkan dana besar ke dunia pendidikan. Tujuannya agar sekolah fokus mencetak pekerja yang patuh, bukan menjadi orang yang mengerti cara mandiri secara finansial.

Di sekolah, tidak ada pelajaran soal sejarah uang, sistem bank, atau strategi menghindari utang. Yang diajarkan hanyalah hafalan, ujian, dan aturan. Setelah lulus, masuk kerja, bayar tagihan, lalu ulang lagi siklusnya.

Normalisasi utang & konsumsi

Dari iklan TV, media sosial, sampai obrolan sehari-hari, kita dicekokin bahwa utang itu wajar, punya barang branded itu tanda sukses.
Tanpa sadar, setelah dewasa kita cuma bisa jadi mesin konsumsi. Gaji cuma lewat rekening buat bayar cicilan.

Misi Pokok Bank Membuat Semua Orang Miskin

Banyak yang mengira bank ada untuk membantu orang membeli rumah atau modal usaha. Tapi faktanya, bank mencetak uang berlebihan sehingga nilainya turun, memberi pinjaman berbunga agar orang terus mencicil, dan menarik biaya dari setiap transaksi.

Dulu, Rp100 ribu setara dengan 50 kg emas. Sekarang, dapat 1 gram emas aja udah gak cukup dengan Rp100 ribu. Kebalikannya, sekarang harga 50 kg emas bisa ditukar untuk beli rumah.

Lingkaran setan

Lingkaran setan yang terjadi saat ini adalah semakin orang kerja keras semakin besar pengeluaran & cicilan yang mereka ikat. Akhirnya, mereka kerja bukan buat diri mereka sendiri, tapi buat nutup kewajiban yang gak ada habisnya.

Jadi intinya...

Banyak orang terjebak bukan karena malas atau bodoh, tapi karena mereka gak sadar sedang hidup dalam sistem yang memang dirancang untuk membuat mereka tergantung selamanya.

Sistem yang dari kecil ngajarin kita

  • Sekolah rajin → kuliah → cari kerja.
  • Kalau kurang → ambil pinjaman.
  • Kalau mau dianggap berhasil → beli rumah, mobil, barang branded.

Tanpa sadar, kita tumbuh bukan untuk merdeka, tapi untuk jadi roda yang terus muter buat bank, perusahaan, dan sistem itu sendiri.

Dan inilah kenapa banyak orang pintar sekalipun tetap terjebak. Mereka sibuk ikut arus, tanpa sempat nanya: “Sebenernya jalan keluar dari lingkaran ini apa?”

Solusinya ada di artikel premium Langkah Pertama Keluar dari Sistem yang Membuatmu Miskin. Terdapat langkah pertama yang bisa kamu ambil untuk mulai keluar dari sistem ini. Langkah sederhana, tapi kalau dilakukan konsisten, bisa jadi titik balik hidupmu.